Wahai saudaraku muslim! Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman,
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ اللهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَآأَنفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ
Artinya, “Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh
karena Allah telah melebihkan sebagian mereka{laki-laki}atas sebagian
yang lain {wanita}dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan
sebagian dari harta mereka.” (An-Nisa: 34)
Allah telah menjadikan laki-laki sebagai pemimpin bagi para wanita
dan ini sesuai dengan fitrah dan naluri manusia, agar alam ini berjalan
sesuai dengan hukum-hukum Allah Subhannahu wa Ta'ala .
Maka bagi laki-laki memiliki kewajiban untuk mendidik istri dan
anak-anaknya dengan pendidikan yang baik dan benar yang akan menjamin
kebahagian dunia dan akhirat. Dan pendidikan yang paling penting adalah
mengajarkan mereka agama dan adab-adab Islam sebagai realisasi dalam
meneladani Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam dan meniti kehidupan
sesuai dengan ajarannya. Wahai para ayah ajarkan dan didiklah anak-anak
kalian dengan ilmu yang bermanfaat dan amal yang sholih.
Ajarkan juga pokok-pokok keimanan yang telah diterangkan oleh
Al-Qur‘an dan biasakanlah mereka untuk berpegang teguh dengan
rukun-rukun Islam. Ajarkan kepada istri dan anak-anak kalian untuk
mencintai Allah, tancap-kan keimanan, kecintaan, penghormat-an, dan
pengagungan terhadap Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam di dalam
hati mereka. Mereka wajib untuk menaati apa yang diperin-tahkan
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam, membenarkan setiap berita yang
beliau sampaikan dan menjauhi apa yang dilarangnya dan tidak beribadah
kepada Allah, melain-kan sesuai dengan apa yang dia syariatkan. Barang
siapa yang berpaling dari petunjuknya, maka dia termasuk ahlul bid’ah.
Ajarkan mereka untuk mencintai sahabat Rasulullah Shallallaahu
alaihi wa Salam yang mulia sebagai imam yang telah mendapatkan petunjuk
yang lurus. Terangkan kepada mereka bagaimana sahabat beribadah,
berakhlak dengan akhlak yang mulia, berilmu yang luar biasa,
bersungguh-sungguh dalam beragama. Dan terangkan juga tentang jihad dan
perjuangan mereka di jalan Allah Subhannahu wa Ta'ala. Hingga akhirnya
melalui mereka Allah membuka hati dan telinga umat manusia, membuka
negara-negara dan kerajaan-kerajaan, dan menghukum orang orang kafir dan
munafik dengan kehinaan.
Dan terangkan juga tentang sejarah hidup mereka yang luar biasa,
bagai-mana kebenaran Iman mereka dan sempurnanya mereka di dalam
mengikuti Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam , dalam beribadah,
berjihad dan menginfaqkan harta yang amat banyak dalam rangka untuk
mencari ridha Allah Subhannahu wa Ta'ala .
Dan tanamkan kepada mereka bahwa orang yang berbahagia adalah orang
yang mau mengikuti Sahabat Rasullah Shallallaahu alaihi wa Salam dan
orang yang celaka adalah yang mencela, mendiskreditkan mereka serta
menempuh jalan kehidu-pan selain jalan mereka.
Dan perintahkan kepada mereka untuk menunaikan shalat ketika mereka
berumur tujuh tahun, perintahkan anak laki-laki supaya berjamaah di
masjid bersama kaum muslimin, dan yang perempuan supaya berjamaah
bersama ibu mereka di rumah. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman,
Artinya,“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat
dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rizki
kepadamu, Kamilah yang memberi rizki kepa-damu. Dan akibat(yang baik)
itu adalah bagi orang yang bertaqwa." (Thaha: 132)
Dan juga pisahkan tempat tidur antara anak laki-laki dan perempuan
ketika mereka berumur sepuluh tahun, jauhkan mereka dari kawan yang
jelek. Tumbuhkanlah mereka dengan ahklaq ahlu iman, seperti berbakti
kepada orang tua, silaturahim, bergaul dengan baik terhadap saudara
seagama, senang bersedekah, berbuat yang ma‘ruf dan kebaikan,
menghormati tetangga dan tamu, dan mencegah dari perbuatan jelek serta
menyakiti sesama manusia.
Dan ajarkan juga tentang keimanan kepada qadla dan qadar, ajarkan
agar selalu menghadapi takdir dengan menyerahkannya kepada Allah
Subhannahu wa Ta'ala sebagai Rabb yang mengatur seluruh alam. Karena
sesungguhnya Allah yang memberi dan Allah yang memgambil, segala sesuatu
datang dari sisi-Nya sesuai dengan waktu yang ditentukan-Nya. Orang
yang berbahagia adalah orang yang beriman kepada Allah dan bertawakal
kepada-Nya serta berusaha keras mencari jalan-jalan (wasilah) yang dapat
mendekatkan diri kepada-Nya. Orang yang celaka adalah orang yang
menuyelisihi-Nya, bermaksiat terhadap perintah-Nya, menentang-Nya, kufur
terhadap-Nya, benci terha-dap ketentuan-Nya dan berpaling dari
takdir-Nya.
Jauhilah perkara-perkara yang mengantarkan kepada kemurkaan Allah
Subhannahu wa Ta'ala yang mengakibatkan dimasuk-kan ke dalam api neraka
bersama orang-orang kafir Allah Ta‘ala berfirman,
Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kalian
dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia
dan batu, penjaganya malaikat yang kasar dan keras yang tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu menger-jakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)
Jagalah diri dan keluarga kalian dari api neraka, dengan membuka
pintu-pintu kebaikan kepada anak dan istri kalian dan selalu mengarahkan
mereka kepada kebaikan-kebaikan tersebut, selalu memberi dorongan
kepada mereka untuk melaksanakannya, dan hendaknya kalian menjadi
teladan bagi seluruh anggota keluarga.
Jangan sekali-kali meremehkan pendidikan terhadap keluarga kalian,
dan jangan menganggap ringan dalam mengarahkan dan menunjuki mereka
didalam kebaikan, karena kalian bertanggung jawab atas mereka.
Bersabda Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam ,
“Sesungguhnya Allah akan menanyakan kepada setiap pemimpin amanah
yang diembankan kepadanya; apakah dia menjaganya atau
menyia-nyiakannya, sampai seseorang ditanyai tentang keluarganya” (HR. An-Nasai)
Dan bersemangatlah dalam mendidik mereka di dalam kebaikan dunia dan
akhirat. Semoga Allah menjadikan kita seperti orang-orang yang Allah
firmankan,
Artinya, “Yaitu surga 'Adn yang mereka masuk kedalamnya
bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya,
istri-istrinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke
tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan) "Salamun
'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesuda-han itu.” (Ar-Ra’d : 23-24)
Dan bersungguh-sungguhlah dalam mengajarkan mereka tentang
Kitabullah dan as-Sunnah serta atsar-atsar (perikehidupan) salafusholih,
maka Allah akan memberikan kemuliaan kepada kalian lebih dari yang
kalian harapkan, dan akan mengamankan kalian dari mara bahaya apa pun,
akhirnya Allah akan mengumpulkan kalian bersama anak dan istri kalian
disurga-surga dan akan duduk ditempat orang-orang yang terhormat. Allah
berfirman,
Artinya, “Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka
mengikuti mereka dalam keimanan, kami hubungkan anak cucu mereka dengan
mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka,
tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (At-Thur : 21)
Sesungguhnya seorang ayah apabila memberikan perhatian serius di
dalam mendidik anak dan istrinya serta orang-orang yang menjadi tanggung
jawab-nya, maka ia ibarat seseorang yang menebarkan di atas bumi yang
subur benih-benih yang paling bermanfaat dan paling baik, yang kelak
dengannya akan mendatangkan buah yang melim-pah dan hasil (panen) yang
baik.
Tetapi apabila meremehkan pendidikan keluarga dan merasa cukup
dengan sekedar memberikan makan, minum, pakaian dan lainnya, kemudian ia
tinggalkan begitu saja seperti bina-tang ternak, tidak mengetahui yang
halal dan yang haram, dan tidak menunaikan kewajiban dan tanggung jawab,
dan tidak ada rasa penghormatan kepada yang tua dan tidak ada belas
kasihan terhadap yang muda, maka yang seperti itu justru akan menjadi
azab bagi diri mereka, keluarga dan masyarakat seluruhnya.
Padahal setiap muslim akan ditanya di hadapan Allah Subhannahu wa
Ta'ala tentang beban tanggung jawab yang dipikulnya. Apakah ia tunaikan
dan pelihara atau malah justru melalaikan dan menyia-nyiakannya.
Sesungguhnya anak-anak kita, belahan hati kita adalah pemuda-pemuda
di hari ini dan merupakan generasi penerus untuk masa depan, jangan
kalian melupakan doa untuk mereka, supaya mendapatkan hidayah dan taufik
dari Allah Subhannahu wa Ta'ala agar menempuh jalan yang dicintai Allah
dan diridhai-Nya.
Artinya, “Ya Rabb kami, anugerah-kanlah kepada kami isteri-isteri
kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah
kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.”
“Sesungguhnya al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS. Al Isra’: 9) “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al A’araf: 96)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar